Rabu, 17 Agustus 2016


Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Fithroh Jejeran

  Pondok Pesantren Al Fithroh berdiri sekitar tahun 1970, didirikan oleh K.H. Abdul Muhith Nawawi didukung oleh para sesepuh.Pada permulaannya, dahulu merupakan ponpes tradisional dengan santri tetap (mukim di ponpes) berjumlah sekitar 20 orang. Lambat laun semakin bertambah, yang awalnya hanya dari daerah sekitar, pada tahun ini para santri datang dari berbagai daerah, di bawah asuhan H.A. Mamsyad Abdul Muhith beserta saudara yang lain hingga sampai saat ini jumlah santri sekitar 300 santri putra-putri.mPada perkembangannya sekarang Pondok Pesantren Al Fithroh merupakan Pesantren yang mengembangkan antara salafy dan semi modern. Hal ini dapat dilihat dari sistem pembelajaran Madrasah Diniyah yang dikelola sendiri dan sistem pembelajaran bandungan dan sorogan.
Pendiri pondok pesantren Al Fithroh adalah KH. Abdul Muhith (alm). Beliau adalah seorang kyai yang berpendidikan formal yaitu sekolah rakyat (SR) dan pernah belajar ilmu agama di beberapa pondok pesantren, diantaranya di daerah Kaliwungu (Kendal), Watu Congol (Munthilan), dan beberapa pondok lain di Jawa Tengah. Beliau wafat pada 24 November 2004, beliau meninggalkan seorang istri dan enam putranya. Semasa hidupnya beliau mengampu berbagai pengajian rutin/ majlis ta’lim di luar pesantren yang tersebar di daerah Bantul, Yogyakarta, dan Sleman. Dan setelah beliau wafat beberapa majlis ta’li tersebut di ampu oleh putra pertamanya yaitu H.Ahmad Mamsyad yang sekaligus menjadi penerus pengasuh pondok pesantren Al-Fithroh.
H. Ahmad Mamsyad mempunyai latar pendidikan formal hingga tingkat Aliyah (MAN), sedangkan pendidikan non formal yang pernah beliau tempuh diantaranya di pesantren API (Tegal Rejo), Kali waru (Kendal), dan pesantren Roudhotul Ulum (Pandeglang, Banten).

MISI DAN VISI

Visi 
·         Memberikan wadah atau media bagi anak-anak atau generasi muda maupun masyarakat umum yang memerlukan kajian, bertukar pikiran dalam bidang agama maupun keadaan masa kini (teknologi informasi).
·         Meningkatkan kualitas dan membentuk generasi islam yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
·         Menciptakan lulusan yang berkualitas serta dapat memperluas dan mengembangkan syiar islam dimanapun.
Misi
Menciptakan generasi penerus yang agamis serta berkualitas dengan menegakkan agama islam yang murni untuk menempuh madzhab ahlussunah waljama’ah.

SARANA PRASARANA

PP. Al Fithroh mempunyai luas ± 6535 m, dan luas bangunnannya ± 5540 m yang terbagi dalam beberapa wilayah, diantaranya: 5 unit kediaman rumah pengasuh (dalem), 5 kompleks putra yang terbagi menjadi 17 kamar, 5 Aula, gedung Madarah yang terbagi menjadi 4 ruangan, 4 kantor putra dan putri, 1 unit puskestren, serta 3 unit MCK.
Sumber dana pondok pesantren Al Fithroh berasal dari beberapa sumber, diantaranya:
1)      Pendaftaran santri baru (Pondok/ Madin)
2)      Syahriah santri Madin
3)      Syahriah pondok (SPP)
4)      Penerbitan kalender
5)      Sumbangan dari para donator
6)      Suntikan dana pemerintah dan instansi lain.

LINGKUNGAN PESANTREN

Pondok pesantren Al Fithroh beralamat di Jejeran Wonokromo Prelet Bantul Yogyakarta, yang tepatnya di sebelah barat Jl. Imogiri Timur ± 500m, sebelah selatan terminal Bus Giwangan ± 3 km, dan letaknya bersebelahan dengan beberapa ponpes serta Madrasah di sekitarnya.
Dusun Jejeran merupakan tempat yang strategis, karena tidak jauh dari pondok terdapat pasar tradisional, beberapa mini market, gedung-gedung pendidikan formal dari tingkat SD/Ibtida’ sampai ‘Aliyah (MA), seperti MI, SD, MTs, SMP, MA, SMA, serta SMU.
Kondisi ekonomi masyarakat sekitar
Masyarakat sekitar pesantren banyak yang bermatapencaharian sebagai petani. Oleh sebab itu dapat digambarkan keadaan ekonomi masyarakat berada dalam tingkat menengah ke bawah. Selain itu ada juga yang bekerja sebagai pedagang, PNS, dan lain-lain. Masyarakat sekitar pondok pesantren Al Fithroh ada yang menyediakan kebutuhan keseharian santri sehingga mempermudah para santri untuk memenuhi kebutuhan dan keperluannya. Hal ini dikarenakan Pondok Pesantren Al Fithroh berada dalam masyarakat pedesaan.
Hubungan sosial masyarakat antara santri dan penduduk sekitar terjalin dengan baik dan harmonis. Hal ini terbukti penduduk sekitar sangat ramah dan turut serta dalam mengikuti kegiatan pondok. Mereka juga ikut andil dalam menjalankan beberapa kegiatan dan pekerjaan yang bersifat gotong royong.
Dengan keharmonisan yang terjalin, masyarakat dapat saling menghargai dan menghormati. Sehingga jika terjadi suatu permasalahan dapat diselesaikan dengan musyawarah yang bersifat kekeluargaan.
Kondisi Keberagaman
Di lingkungan Pondok Pesantren Al Fithroh semua warganya beragama islam dan tidak ada yang beragama non islam. Mereka telah dididik sejak dini tentang agama islam. Oleh sebab itu banyak yang berasumsi bahwa dusun Jejeran adalah dusun santri. Hal ini dapat dilihat dari barbagai kegiatan maupun kebiasaan penduduk dalam berpakaian seperti menggunakan pakaian muslim.
Kondisi Pendidikan Masyarakat Sekitar
Pendidikan masyarakat sekitar mayoritas mencapai tingkat SLTA dan Perguruan Tinggi. Sedangkan untuk pendidikan non formal pada umumnya masyarakat menuntut ilmu di pondok pesantren yang ada di daerahnya maupun di luar daerahnya. Mereka juga mengikuti kegiatan di kampong seperti pengajian yang diselenggarakan oleh pesantren yang ada di sekitarnya.

SANTRI

Santri Pondok Pesantren Al Fithroh sekarang mencapai 250 putra dan putri. Mereka dari berbagai wilayah di nusantara misalnya dari Riau, Palembang, Lampung, Jakarta, Ciamis, dan hingga Jawa timur, akan tetapi mayoritas santri dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Piyungan, Dlingo, Pundong, Kulon Progo dan sebagainya.
Para santri tersebar di beberapa komplek mulai dari komplek A, B, C dan Utara (Lor), dan sebagian para santri mukim di Dalem Wetan, Dalem Lor, Poskestren, dan di Dalem Kali (dekali kali wetan).
Santri Al fithroh merupakan santri yang majmuk artinya ada yang sekolah, tidak sekolah, dan bekerja. Mereka sekolah di luar pondok pesantren misalnya di MTs Wonokromo, Man Wonokromo, SMKN 1 Pleret, SMAN 1 Pleret, SMAN 1 Jetis, dan sebagainya di wilayah Bantul dan Yogyakarta. Ada sebagai yang kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UNY, UGM, UAD, dan STIQ An Nur Ngrukem. Para santri ada yang bekerja di wilayah Bantul, misalnya tukang kayu, tukang batu, tukang Video Shoting, tukang Percetakan, Jual Beli Online dan di bidang pemerintahan dan sebagainya.
Bagi santri yang tidak sekolah dan tidak bekerja biasanya hanya mengikuti kegiatan pondok pesantren yang terutama Ngaji dan Mengaji Kitab. Mereka sebagian mengikuti di Dalem misalnya membantu kegiatan atau kebutuhan dan pembangunan atau renovasi di pondok pesantren. Dengan sikap seperti itu akan wujud keteladanan dan cara tawadhu kepada pengasuh Pondok Pesantren. Dalam kegiatan tersebut santri mengikuti keahlian-keahlian khusus misalnya dalam bidang pertanian, perikanan, pertukangan, pembangunan, perbengkelan mobil dan motor, dan bisnis lainnya.


3 komentar:

  1. Alhamdulillah.....saya bisa baca Qur'an jg didikan dr mbah kyai dan gus mamsad...semoga berkembang lebih luas bagi masyarakat diluar jogja....Aamiiin

    BalasHapus
  2. Saya kok tertarik dengan pesantren salafy ini ..ya saya lagi nyari2 pondok pesantren buat putra saya!..banyak nyapondok yang mengedeoankan pemikiran modern tapi salaf nya kurang semoga th depan putra ku msu belajar disini . Selama ini belajar di boarding scool hasilnya kurang maksimalbagi saya ..75 % masih urusan fokus dunia 25 % rusan akherat ...sayapingin 75 % urusan Akherat 25% urusan dunia ..semoga cocok di sini Alfitroh belum pernah kesana sih walau pun deket baru baca2 di Google .

    BalasHapus
  3. Best Casinos Near Laurel, MD | Mapyro
    Find your 밀양 출장마사지 closest Casinos Near Laurel, 원주 출장샵 MD near 안성 출장샵 Laurel, MD with Mapyro. We compare 남양주 출장마사지 the best casinos in Washington state, 창원 출장샵 with reviews, ratings,

    BalasHapus